<

Tag Archives: robots

List of NASA Robots

Didukung aplikasi produk Nasa (Natural Nusantara) seperti TON (pupuk khusus perikanan), Viterna, POC Nasa, Hormonik yang telah banyak dibuktikan keunggulannya oleh para petani pada budidaya ikan nila. Pemupukan dengan jenis pupuk organik, anorganik (Urea dan TSP), serta kapur. Produk Nasa tersebut mampu meningkatkan produktivitas budidaya ikan nila serta mampu mempercepat masa panen. Pupuk Organik Cair NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Selesai pemupukan kalam diairi sedalam 10 cm dan dibiarkan 3-4 hari agar terjadi reaksi antara berbagai macam pupuk dan kapur dengan tanah. Pupuk makro, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi. Pergantian air dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat kepadatan ikan. Setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bulan, Ikan Nila dapat dipanen. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera Petani. Jumlah penebaran pembesaran tahap kedua sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. Kolam pembesaran tahap ketiga berfungsi untuk membesarkan benih.

Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C, kedalaman air 40-60 cm, dasar kolam sebaiknya berpasir. Setelah itu, dasar kolam ditaburi kapur sebanyak 100-150 kg/ha. Lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi. Urea dan TSP diberikan dengan dicampur terlebih dahulu dengan TON tadi lalu ditebarkan merata di dasar kolam. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan. Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Pemeliharaan dapat dilakukan di kolam atau tambak air payau dan pengairan yang baik. Kolam pemeliharaan benih atau kolam pendederan. Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Kolam pembesaran tahap pertama berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Ransum hariannya 3% dan berat biomassa ikan per hari.

Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi. VITERNA Plus menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak. Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap. Teknik memanen yang paling mudah dan murah dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Setelah panen selesai, kolam pemeliharaan dikeringkan dan dilakukan persiapan kembali untuk pemeliharaan berikutnya. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru. 25-26%, lemak 6-8%. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiri dapat diamati nafsu makan ikan-ikan itu. Boleh juga diberi makan tumbuhan air seperti ganggeng dlsb. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25-1,5 cm. Pakan yang diberikan juga harus bermutu. Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan. Cara pemupukan dan dosis yang diterapkan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh dinas perikanan daerah setempat, sesuai dengan tingkat kesuburan di tiap daerah. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia. Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Berikut ini adalah cara budidaya ikan nila dengan dukungan produk Natural Nusantara untuk mempercepat masa panen. Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat. Tambahkan ke dalam larutan campuran tersebut dengan 20 cc HORMONIK. Selama panen air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar ikan tidak banyak yang mati. Pada saat panen total ukuran ikan bervariasi di atas 50 gram/ ekor. Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1- 1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm. Faktor Genetik. Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi. Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm. Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan. Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman. Jika perut distriping mengeluarkan cairan. Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan. There would, however, be a “major rethinking” of the Mars program.